Contoh Perhitungan Kebutuhan Semen Pada Beton Setara K 225


Beton merupakan salah satu bahan material yang hampir selalu digunakan pada bangunan modern
dewasa ini. Berkat ditemukannya beton, struktur bangunan menjadi lebih kokoh, mudah dirawat, dan berdaya tahan tinggi. Kelebihan lainnya adalah beton mudah dicetak ke dalam aneka bentuk dan ukuran yang dikehendaki guna menunjang mencapai desain secara arsitektural. Bila berbicara mengenai beton, pastilah kita akan membahas semen sebagai salah satu bahan pembentuknya. Karena beton terdiri atas campuran semen,agregat halus/pasir, agregat kasar, dan air. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan campuran bahan harus sesuai standar yang telah ditetapkan. Penggunaan air juga tidak boleh berlebihan dan keseimbangan perbandingan
agregat kasar dan halus harus tepat sehingga campuran beton tidak telalu kasar atau halus. Perhatikan juga proses
pengadukannya harus homogen. Kualitas beton itu sendiri banyak macamnya tergantung pada kekuatannya
menahan beban tekan tiap cm2-nya. Misalnya beton K 175 mampu menahan beban 175 kg/cm2 setelah beton tersebut berumur 28 hari. Begitu pula dengan beton K 200 dan K 250 yang mampu menahan beban 200 kg/cm2 dan 250 kg/cm2 setelah berumur 28 hari. Beton K 175 dan K 200 bisa digunakan untuk mengecor kolom, fondasi, lantai pabrik, atau konstruksi yang tidak membutuhkan beton bermutu tinggi. Sedangkan K 225 dan K 250 untuk
pengecoran dak, tangga, dan balok dengan bentang yang tidak terlalu panjang. Untuk memperoleh mutu beton yang
beragam sangat dipengaruhi perbandingan bahannya. Bagi beton kualitas rendah atau sedang, misalnya K 200 hingga K 250 dapat menggunakan metode perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 agregat kasar hingga perbandingan 1 semen : 1,5 pasir : 2,5 agregat kasar. Sedangkan untuk beton kualitas tinggi seperti K 400 menggunakan metode perbandingan berat dan memerlukan perencanaan khusus. Di sini penggunaan jumlah semen sangat berpengaruh terhadap kualitas beton, karena sebagai perekat material yang lain. Perbandingan bahan dari tiap campuran
beton adalah perbedaan jumlah pemakaian semennya, sedangkan volume pasir dan agregat kasar tidak banyak berubah. Penambahan semen pada campuran beton memang dapat meningkatkan kualitasnya, namun perbandingan penggunaan air dengan semen juga sangat menentukan, selain tingkat kekerasan, bentuk, gradasi, permukaan dan ukuran maksimum dari agregat yang digunakan. Penggunaan volume air yang berlebihan
dapat berisiko menurunkan kuat tekan beton, bleeding, shrinkage/susut, atau terjadinya pemisahan antara agregat kasar dan halus. Namun, untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, proses pengecoran,
pemadatan dan perawatan beton juga harus diperhatikan.

Jenis beton setara K225 dapat menggunakan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir : 3 agregat kasar : 0,5 air

Berat jenis bahan:
Semen : 3100 kg/m3
Pasir : 2600 kg/m3
Agregat kasar : 2600 kg/m3
Air : 1000 kg/m3
Berat jenis beton segar : 2325 kg/m3 (berat jenis rata-rata bahan)
Volume tiap bahan per 1m3 beton:
Semen : 1 / 6,5 = 0,15 m3
Pasir : 2 / 6,5 = 0,31 m3
Agregat kasar : 3 / 6,5 = 0,46 m3
Air : 0,5 / 6,5 = 0,08 m3
Berat tiap bahan yang dibutuhkan per 1 m3 beton:
Semen : 0,15 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 358 kg
Pasir : 0,31 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 715 kg
Agregat kasar : 0,46 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 1073 kg
Air : 0,08 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 179 kg

Pencampuran bahan semen guna mendapatkan beton
berkualitas tidak bisa hanya mengandalkan perkiraan.
Dibutuhkan pengukuran yang cermat dan tepat dalam prosesnya
agar konstruksi bangunan Anda kuat dan bertahan lama.
Previous
Next Post »

8 komentar

Click here for komentar
Unknown
admin
8 September 2012 pukul 01.22 ×

Volume tiap bahan per 1m3 beton:
• Semen : 1 / 6,5 = 0,15 m3
• Pasir : 2 / 6,5 = 0,31 m3
• Agregat kasar : 3 / 6,5 = 0,46 m3
• Air : 0,5 / 6,5 = 0,08 m3


6.5 ini dari mana? mohon di jelaskan coz saya kebingungan

Reply
avatar
masheri
admin
6 November 2012 pukul 05.42 ×

Ijin Ikut membantu.. 6,5 diperoleh dari penjumlahan volume masing masing bahan om..1 (semen)+2 (pasir)+3 (kerikil)+0,5 air.. semoga membantu..

Reply
avatar
Unknown
admin
1 Juni 2014 pukul 07.52 ×

trus untuk berat beton jenis segar tu di dapat dari mna bos

Reply
avatar
Dedi Tamora
admin
11 Juni 2014 pukul 09.09 ×

Saya setuju dengan admin untuk mendapatkan angka 6,5 tersebut...ketika kuliah dulu sdh diberikan oleh dosen tentang perhitungan lapangan yg praktis ini...thx admin..

Reply
avatar
Unknown
admin
2 Juli 2015 pukul 12.45 ×

Ddapat dari jumlah keseluruhan berat jenis bahan di bagi dgn empat bagian = 2325.....smoga membantu.....

Reply
avatar
Unknown
admin
13 Agustus 2015 pukul 09.35 ×

Ikut bertanya...utk bj pasir sma agregat ada yg mnyebut 1400 kg/m3 dan 1800 kg/m3 ..knapa ya di tabel kdng beda2...?

Reply
avatar
Unknown
admin
13 Agustus 2015 pukul 09.37 ×

Ketinggalan...bgaimana cara nentuin bnyaknya air kok cma 0,5 bkn 1 ato lainnya..

Reply
avatar